SELAMAT DATANG DI PEMUDA PAKARTI`S BLOG

Blog Informasi dan Pendidikan bagi Pemuda dan Remaja baik bagi Anggota dan Umum untuk Bangun Bangsa Dan Negara.

SELAMAT DATANG DI BLOG PEMUDA PAKARTI

PEMUDA PAKARTI ada untuk dapat berbuat sesuatu untuk lingkungan dan pendidikan.

ISTIQOMAH DALAM PERJUANGAN

Walau Keberadaan kami banyak yang tidak suka karena IRI dengan kemajuan dan perkembangannya namun kami tetap Tegar.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 25 Maret 2016

DASAR-DASAR JURNALISTIK (Materi Pelatihan)

Pemuda Pakarti Purwojati. DASAR-DASAR JURNALISTIK (Materi Pelatihan)

Jurnalisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jurnalistik atau Jurnalisme berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Journal berasal dari perkataan latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.

 

Aktivitas

Jurnalisme dapat dikatakan "coretan pertama dalam sejarah". Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan.

Jurnalis seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pers.

Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau trend. Jurnalisme meliputi beberapa media: korantelevisiradiomajalah dan internetsebagai pendatang baru.

 

Sejarah

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang TimoerBintang BaratJava BodeMedan Prijaji, dan Java Bode terbit.

Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja,TjahajaSinar BaruSinar Matahari, dan Suara Asia.

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.

Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.

Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI

Dasar-Dasar Jurnalistik

Submitted by team e-penulis on Rab, 25/04/2007 - 1:15pm

Oleh: Kristina Dwi Lestari

Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Media cetak maupun elektronik pun saling bersaing kecepatan sehingga tidak ayal bila si pemburu berita dituntut kreativitasnya dalam penyampaian informasi. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala kita terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya.

Apa Itu Jurnalistik?

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak. Dewasa ini pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).

Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting untuk kita perhatikan.

a. Skeptis

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

 

b. Bertindak (action)

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e. Peran Pers

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Berita

Ketika membahas mengenai jurnalistik, pikiran kita tentu akan langsung tertuju pada kata "berita" atau "news". Lalu apa itu berita? Berita (news) berdasarkan batasan dari Kris Budiman adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. "News" sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata "new" yang artinya adalah "baru". Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas. Dari kata "news" sendiri, kita bisa menjabarkannya dengan "north", "east", "west", dan "south". Bahwa si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut.

Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Kris Budiman membedakannya menjadi "straight news" yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara "straight news" tentang hal-hal semisal olahraga, kesenian, hiburan, hobi, elektronika, dsb., dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan "feature" atau berita kisah. Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest). Sebuah "feature" tidak terlalu terikat pada nilai-nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Nilai Berita

Sebuah berita jika disajikan haruslah memuat nilai berita di dalamnya. Nilai berita itu mencakup beberapa hal, seperti berikut.

1.       Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.

2.       Aktual: terbaru, belum "basi".

 

3.       Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.

4.       Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.

5.       Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Lima nilai berita di atas menurut Kris Budiman sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun, Masri Sareb Putra dalam bukunya "Teknik Menulis Berita dan Feature", malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:

1.    sesuatu yang unik,

2.    sesuatu yang luar biasa,

3.    sesuatu yang langka,

4.    sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,

5.    menyangkut keinginan publik,

6.    yang tersembunyi,

7.    sesuatu yang sulit untuk dimasuki,

8.    sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,

9.    pemikiran dari tokoh penting,

10.   komentar/ucapan dari tokoh penting,

11.   kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan

12.   hal lain yang luar biasa.

Dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai dalam sebuah penulisan berita. Hal terpenting adalah adanya aktualitas dan pengedepanan objektivitas yang terlihat dalam isi tersebut.

 

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur

Seperti tubuh kita, berita juga mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.    Judul atau kepala berita (headline).

2.    Baris tanggal (dateline).

3.    Teras berita (lead atau intro).

4.    Tubuh berita (body).

Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal yang khusus. Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.

Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb 2006: 38).

1.       Who - siapa yang terlibat di dalamnya?

2.       What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?

3.       Where - di mana terjadinya peristiwa itu?

4.       Why - mengapa peristiwa itu terjadi?

5.       When - kapan terjadinya?

6.       How - bagaimana terjadinya?

Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

1.       Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.

2.       Proses wawancara.

3.       Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.

4.       Partisipasi dalam peristiwa.

Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.

Sumber bacaan:

Budiman, Kris. 2005. "Dasar-Dasar Jurnalistik: Makalah yang disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik -- Info Jawa 12-15 Desember 2005. Dalam www.infojawa.org.

Ishwara, Luwi. 2005. "Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar". Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Putra, R. Masri Sareb. 2006. "Teknik Menulis Berita dan Feature". Jakarta: Indeks

Kamis, 24 Maret 2016

Pakarti Meminta Ada Kontibusi Atas Pengambilan Air Artesis Purwojati

Pemuda Pakarti Purwojati. Pakarti Meminta Ada Kontibusi Atas Pengambilan Air Artesis Purwojati

Pemuda Pakarti Purwojati

Selama ini daerah Purwojati dikatakan sebagai daerah yang kekurangan air bahkan dahulu menjadi langganan masuk media cetak tentang kekurangan air akibat kekeringan di musim kemarau. Setelah ditemukannya sumber air dipurwojati maka kabar berbalik menjadi lain. Ternyata selama ini desa Purwojati memiliki Sumber Air Artesis Purwojati Kandunga Air Sangat Besar. Air ini sekarang banyak diminta dan dimanfaatkan oleh pihak lain selain warga masyarakat Karangduren Purwojati. Kemarin yang paling banyak diambil oleh Pemerintah Daearah Kabupaten Banyumas. 

Selain itu juga banyak organisasi sosial maupun politik yang ikut mengambil air tersebut untuk membantu kekeringan di wilayah lain. Bahkan yanag sangat menyakitkan adalah adanya oknum tertentu yang mengambil keuntungan dengan menjual air tersebut untuk atas nama bantuan.

Kami Pemuda Pakarti Purwojati yang sekretariatnya dekat dengan sumber air artesis teresbut, yang setiap hari melihat lalu lalangnya mobil pengangkut air tersbut didepan sekretariat Pemuda Pakarti sangat kecewa kepada pihak-pihak yang telah mengambil air tanpa meberikan kontribusi kepada wilayah kami baik itu Pemda Banyumas maupun organisasi sosial dan politik tersebut. Kami mengetahui karena kami tinggal didekat wilayah tersebut juga Pembina Pakarti merupakan anggota BPD Purwojati belum ditembusi masalah pengambilan air tersebut.

Dampak mobil-mobil berat yang melewati jalan didepan sekretaria kami terlihat rusak sejak banyaknya mobil-mobil tersebut lewat mengambil air tersebut. Kami Pemuda Pakarti Purwojati meminta adanya kontribusi ke wilayah maupun kegiatan Pemuda di wilayah kami. Kami akan menolak bila kejadian ini berulang-ulang tanpa adanya kontribusi yang jelas.Berita

Sumber Artesis Purwojati Kandungan Airnya Sangat Besar.

Pemuda Pakarti Purwojati. Sumber Air Artesis Purwojati Kandunga Air Sangat Besar.

Ketika waktu kecil kami di wilayah Karangduren Purwojati sudah ditutur cerita oleh orang-orang tua kami bahwa dibawah Karangduren ada kali besar. Maka ada sumber sebelah timur karangduren itu airnya tidak pernah kering. Mata air tersebut berasal dari sungai dibawah tanah tersebut. Maka daerah itu disebut Kalisema berasal dari kalisemi artinya kali yang airnya keluar terus (semi) tidak pernah kering sampai sekarang. Sumber cerita berasal dari Kyai Muhammad Syechan tertulis dalam buku Purbaning Ngaurip Karya Kyai Muhammad Syechan dan Tarekat Sang Kyai dalam Pendidikan Diniyah dan Pembangunan karya Raras Wuri Miswandaru.

Ada perusahan asing dari eropa yang mengetahui adanya cairan dalam tanah yang sangat besar dari ujung utara sampai Gunung Slamet sampai titik terbesarnya yaitu Pertapan Pura Jati Karangduren dan dibawah PP Shidiqiin Wara` serta sekretariat Pemuda pakarti Purwojati terlihat cairan yang sangat banyak. Lalu dicoba dilakukan pengeboran oleh perusahaan tersebut dibeberapa titik yang langsung keluar walau belum sampai kepada airnya telah menyemburkan air yang sangat kuat sampai setinggi 15 M. Di bawah lokasi tersebut terlihat dari alat modern dan yangsangat canggih diketahui lebar sungai bawah tanah tersebut adalah 200 meter dan kedalamannya 2000 meter.
Raras WM, SPdI, MPdI Pembina Pemuda Pakarti

Apabila pengeboran dilakukan sampai sungai itu menurut ahli dari perusahaan asing tersebut maka Purwojati akan menjadi danau. Air tersebut digunakan oleh masyarakat untuk keperluan air minum dan mengaliri kolam ikan. Musim kemarau tahun 2015 Pemda Banyumas memutuskan untuk mengambil air untuk masyarakat yang terdampak kekeringan dari air artesis Karangduren.Purwojati. Padahal dahulu Pemda tidak mau untuk memberikan bantuan untuk pembangunan bak dan pipanisasi untuk air tersebut dengan alasan tidak layak konsumsi.

Kami Pemuda Pakarti Purwojati sedang berusaha untuk membangun mata air tersebut untuk dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi sehingga semakin banyak yang memanfaatkan air yang sangat melimpah tersebut.

Sudah seharusnya Pemerintah Daerah lebih perhatian kepada wilayah kami untuk dibantu dalam hal pembangunan khususnya pembangunan di lokasi air artesis tersebut. Air ini sedang dalam renca akan dibuatkan embung untuk pertanian dan tempat wisata anak-anak.

Selasa, 15 Maret 2016

Lirik Lagu Wajib Ibu Kita Kartini

Ibu Kita Kartini ::: Lirik Lagu Wajib Nasional Musik Perjuangan / Patriotik Nasional Republik Indonesia
Karangan / Ciptaan : W.R. Supratman
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendeka kaum ibu
Se-Indonesia
Ibu kita Kartini
Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Kamis, 03 Maret 2016

Pariwisata dan Budaya Purwojati

Pemuda Pakarti. Pariwisata dan Budaya Purwojati

Purwojati merupakan kecamatan dalam kategori "pinggiran" dalam Pemerintahan Kabupaten Banyumas. Kecamatan Purwojati memiliki berbagai potensi kekayam alam yang bisa dikembangkan baik untuk sumber perekonomian, pariwisata dan pengembangan sentra budaya. Kecamatn Purwojati memiliki kekayaan hutan di wilayahnya. Bahkan hanya kecamatan Purwojati yang memiliki 2 pengelolaan hutan.

Sebagai daerah pertanian sawah, ladang dan kebun tentunya merupakan salah satu pemasok hasil-hasilpertanian dan peternakan. Sehingga banyak sayuran, hasil-hasil kebun dan pertanian lainnya serta hasil peternakan diproduksi dari kecamatan Purwojati

Kecamatan yang memilik keindahan yang cukup untuk dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata, baik dari gunung putri dan gunung-gunung lainnya merupakan kawasan yang dapat dikembnagkan untuk tujuan wisata.

Pemerintah desa-desa di kecamatan Purwojati kurang perhatian tentang sektor pariwisata. Pariwisata dalam bidang seni, keindahan alam, wisata agama dan lainnya dapat dikembangkan di kecamatan Purwojati. Kekayaan alam kecamatan Purwojati dapat diberdayaguna lebih luas lagiuntuk kesejahteraan bersama.

Selasa, 01 Maret 2016

Lirik Lagu Wajib Hari Merdeka-17 Agustus

Hari Merdeka / 17 Agustus 1945 ::: Lirik Lagu Wajib Nasional Musik Perjuangan / Patriotik Nasional Republik Indonesia
Karangan / Ciptaan : H. Mutahar
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita

AGEN PENDAFTARAN KULIAH S1 DAN S2 MUDAH DAN MURAH SERTA JASA KONSULTASI DAN KETIK SKRIPSI TESIS DAN LAPORAN PKL SISWA HUB SIMBAH WURI http://raraswurimiswandaru.blogspot.com
Ingin widget ini?