UVTron hanya sebuah sensor berbentuk tabung yang
terdiri dari dua kaki (bulb)
anode dan katode. Untuk dapat menggunakannya, dibutuhkan driver UVTron
yaitu UVTron
C3704Driving Circuit. Biasanya antara sensor dan driver dapat
dibeli terpisah.
Pemasangan Sensor dan Driver
Kaki-kaki UVTron harus terhubung pada driver-nya,
dapat disolder langsung, memakai header, ataupun diperpanjang. Perlu
diperhatikan, pilihan-pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, untuk itu harus disesuiakan dengan kebutuhan. Secara teori,
pemasangan yang paling efektif adalah langsung disolder karena tidak ada
rugi-rugi oleh kabel ekstensi ataupun header (yang cukup berpengaruh pada
akuisisi data oleh driver). Akan tetapi, secara aplikasi pilihan pemasangan
langsung kurang tepat karena sulit dalam pemasangannya pada robot. Karena biasanya
sensor harus diletakkan sedemikian rupa sehingga paling mudah mendeteksi api,
sedangkan driver diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu terlihat
ataupun tergabung dengan driver-driver robot lainnya. Perpanjangan kabel yang
direkomendasikan adalah tidak lebih dari 5 cm.
Untuk pemasangan, sambungkan kutub katode sensor
(kaki yang lebih pendek) pada lubang di driver yang ditandai dengan huruf “K”.
Sementara itu sambungkan kutub anode sensor (kaki yang lebih panjang) pada
lubang di driver yang ditandai dengan huruf “A”. Hati-hati dalam menyolder
karena driver sangat rentan.
Input Tegangan
Gambar 1. Pin I/O dan regulator driver
Pada driver sudah terdapat regulator 7805
sehingga jika kita memiliki sumber tegangan 10-30Vdc kita cukup
menghubungkannya dengan pin “–“ untuk ground dan pin “+” untuk tegangan 10-30
Vdc.
Ada kalanya kita tidak membutuhkan regulator yang
terdapat pada driver karena sumber tegangan yang kita miliki sudah 5Vdc
teregulasi, untuk itu kita harus menghubungkan tegangan 5Vdc teregulasi
tersebut dengan kutub “O” yang paling kanan pada IC 7805 atau dengan men-jumper
kutub “+” dengan kutub “O”, tidak masalah dengan IC-nya. Garis IC yang
putus-putus menandakan jika kita tidak ingin memakai regulator di driver.
Mendapatkan Output
Sensor UVTron tidak membutuhkan sinyal input,
sensor ini langsung mengeluarkan output jika dideteksi keberadaan api. Pada
gambar 1 terdapat pin dengan kode “1”, “2”, dan “3”. Pin-pin tersebut adalah
pin untuk memperoleh output.
Pin “1” : Output CMOS active high, akan
memberikan tegangan 5V jika terdeteksi adanya api
Pin “2” : Output CMOS active low, merupakan pin
“1” yang terinvert
Pin “3” : Open collector transistor output, pin
ini membutuhkan resistor pullup (pin ini jarang digunakan)
Perlu diketahui, output yang dikeluarkan adalah
sinyal kotak dengan frekuensi yang bergantung pada kapasitor yang digunakan
pada driver. Pemilihan kapasitor driver harus disesuaikan dengan kebutuhan,
jika kita ingin mendapatkan output dengan sampling yang lebih cepat maka
gunakan kapasitor dengan kapasitansi yang lebih kecil (biasanya 0.01 µF),
sebaliknya jika ingin sampling yang lebih lambat gunakan kapasitansi kapasitor
yang lebih besar (misal 1 µF). Biasanya nilai kapasitansi 0.01 µF memiliki
periode sampling 0.01s begitupun untuk 1 µF memiliki periode sampling 1s
(sekitar segitulah).
Penyesuaian Kondisi Lingkungan
Adakalanya output yang diperoleh tidak sesensitif
output yang biasanya diperoleh, hal ini bisa disebabkan oleh jumper yang
digunakan. Ubah-ubah posisi jumper blocks dengan tanda “3”, “5”, “7” dan “9”
untuk mendapatkan sensitifitas sensor terhadap lingkungan sehingga didapatkan
output yang tepat. Default detting dari jumper ini adalah “3”.
Karakteristik sensor
Gambar 2. Karakteristik wilayah deteksi sensor
UVTron memiliki wilayah deteksi yang luas, hampir
seperti bola dari depan sensor, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2. Jika
kita ingin membatasi cakupan ini menjadi lebih sempit dapat dibuat selubung
UVTron, tetapi perlu diperhatikan beberapa kasus berikut.
Gambar 3. Contoh menyelubungi UVTron
Jika ingin membatasi wilayah area yang ditujukan
untuk scaning, maka sebaiknya pilih selubung dengan cara (b), karena dengan
selubung ini akan diperoleh posisi sudut api yang paling spesifik.
Pengujian Sensor
Sensor ini adalah sensor yang mudah digunakan dan
juga pengujiannya. Untuk menguji apakah sensor berfungsi dengan baik atau tidak
ikuti langkah berikut:
- Rangkai UVTron dan driver dengan tepat, beri sumber
tegangan pada posisi yang tepat (apakah input sudah teregulasi atau belum)
- Cek output pin “1” atau “2” dengan multimeter, gunakan
multimeter analog agar lebih mudah melihat defleksi jarum akibat adanya
output (probe merah output dan hitam untuk ground).
- Dekatkan sensor dengan sumber api (misal lilin),
kemudian perhatikan defleksi jarum multimeter.
- Halangi sensor dengan sumber api, dan lihat perbedaan
multimeter antara adanya api dan tidak ada api.
- Jika jarum multimeter bergerak-gerak saat ada api dan
diam saat tidak ada api maka sensor berfungsi dengan baik
Perlu
diperhatikan bahwa keluaran UVTron pin “1” atau “2” adalah tegangan logic,
multimeter tidak selalu berdefleksi menghasilkan bacaan 5V dan 0V bergantian
karena yang terbaca oleh multimeter adalah tegangan efektifnya sehingga bergantung
pada periode sampling, atau dari kapasitor yang digunakan. Tidak masalah apakah
jarum berdefleksi kecil atau sampai 5V, karena yang terpenting adalah adanya
efek antara ada dan tidak adanya api. Untuk melihat output lebih jelas (5V dan
0V yang bergantian) gunakan osiloskop.
Troubleshooting
Jika pengujian sensor tidak didapati hasil yang
diinginkan:
- Periksa semua hubungan kabel dan jumper antara UVTron
dengan driver, driver dengan sumber, header I/O driver dengan regulator,
kemudian periksa outputnya.
- Periksa kapasitor yang digunakan, coba mulai dari tanpa
kapasitor dan dengan kapasitor 1 µF, kapasitansi lebih besar akan
menghasilkan periode sampling yang lebih lama, kemudian periksa outputnya.
- Periksa jumper sensitivitas driver, coba semua tanda 3”,
“5”, “7” dan “9”, kemudian periksa outputnya.
- Ganti sensor uji dengan sensor lain yang sebelumnya
sudah bisa dicoba. Jika output didapatkan dengan baik maka berarti sensor
uji kemungkinan rusak dan driver masih dalam keadaan baik.
- Gunakan sensor uji pada driver lain yang
sebelumnya sudah bisa dicoba (ganti driver uji). Jika output didapatkan
dengan baik maka berarti driver uji kemungkinan rusak dan sensor masih
dalam keadaan yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar