SELAMAT DATANG DI PEMUDA PAKARTI`S BLOG

Blog Informasi dan Pendidikan bagi Pemuda dan Remaja baik bagi Anggota dan Umum untuk Bangun Bangsa Dan Negara.

SELAMAT DATANG DI BLOG PEMUDA PAKARTI

PEMUDA PAKARTI ada untuk dapat berbuat sesuatu untuk lingkungan dan pendidikan.

ISTIQOMAH DALAM PERJUANGAN

Walau Keberadaan kami banyak yang tidak suka karena IRI dengan kemajuan dan perkembangannya namun kami tetap Tegar.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 April 2014

Sejarah Palang Merah Remaja

Sejarah Palang Merah Remaja

Dibentuk pada Kongres PMI pada Januari 1950 di Jakarta. PMR dulu bernama Palang Merah Pemuda, 1 Maret 1950. Secara resmi berkembangnya PMR di sekolah didasari Surat Edaran Dirgen Pendidikan No. 11-052-1974, pada tanggal 22 Juni 1974.

Syarat-syarat menjadi anggota PMR

Berikut ini adalah syarat-syarat untuk menjadi anggota PMR.
  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Berusia 7 tahun sampai dengan 21 tahun.
  3. Dapat membaca dan menulis.
  4. Atas kemauan sendiri, tanpa paksaan maupun tekanan dari orang lain, ingin menjadi anggota PMR.
  5. Mendapat persetujuan dari orang tua atau wali.
  6. Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diharuskan.
  7. Bersedia melaksanakan tugas kepalangmerahan selaku anggota PMR secara sukarela.

Hak keanggotaan

Hak keanggotaan berakhir apabila:
  1. Meninggal dunia
  2. Merugikan nama dan kedudukan PMR khususnya, dan PMI umumnya.

PATUT

Isi dari PATUT:
P : Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
A : Amankan Korban
T : Tandai tempat kejadian
U : Usahakan panggil bantuan
T : Tangani korban (dengan P3K) mulai dari luka yang paling serius atau membahayakan keselamatan korban

Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional

  1. Kemanusiaan
  2. Kesamaan
  3. Kenetralan
  4. Kemandirian
  5. Kesukarelaan
  6. Kesatuan
  7. Kesemestaan

Tribakti Palang Merah Remaja

  1. Berbakti kepada masyarakat.
  2. Mempertinggi ketrampilan dalam rangka meningkatkan kebersihan dan kesehatan.
  3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

Mars Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
warisan luhur nusa dan bangsa
Wujud nyata mengayom Pancasila
Gerak juangnya ke seluruh Nusa
Mendharmakan bakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci, tujuan PMI, di Persada Bunda Pertiwi
untuk umat manusia di seluruh dunia
PMI mengantarkan jasa

Faktor-Faktor yang dilatih dalam pendidikan ke-PMR-an:

  • Fisik
  • Mental
  • Kreatifitas/Otak

Pertolongan Pertama

Pelaksanaan pertolongan pertama

  1. Periksa kesadaran
  2. Periksa pernapasan
  3. Periksa apakah ada tanda-tanda pendarahan
  4. Periksa keadaan lokal atau keadaan sekitar

Peralatan P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)

  1. Bahan membersihkan tangan. Contoh: Sabun, alkohol.
  2. Obat pencuci luka. Contoh: Rivanol, alkohol.
  3. Obat pengurang rasa sakit. Contoh: Parasetamol.
  4. Wewangian untuk menyadarkan korban. Contoh: Cologne, minyak angin.
  5. Pembalut gulung
  6. Mitela
  7. Kapas
  8. Plester
  9. Kain kassa/ kain steril
  10. Gunting
  11. Pinset

Pelajaran Membuat Tandu

  1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan: tambang, bambu untuk pegangan tangan
  2. Membuat simpul jangkar dan simpul pangkal
  3. Mengencangkan dan menguatkan tandu agar bisa ditempati oleh korban

Pelajaran Evakuasi korban

  1. Bagaimana cara mengangkat korban ke tandu
  2. Cara mengangkat korban dengan 2 orang atau lebih.
  3. Cara mengangkat korban sendiri

Urutan apél

Urutan apél yang digunakan dalam PMR

  1. Pemimpin apél memasuki lapangan apél.
  2. Pemimpin apél menyiapkan barisan.
  3. Pembina apél memasuki lapangan apél.
  4. Penghormatan kepada Pembina apél dipimpin oleh pemimpin apél.
  5. Laporan pemimpin apél kepada pembina apél bahwa apél akan segera dimulai.
  6. Pembacaan 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah Internasional.
  7. Pembacaan Tribakti Palang Merah Remaja.
  8. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Palang Merah Indonesia.
  9. Amanat Pembina, peserta diistirahatkan.
  10. Peserta disiapkan.
  11. Pembacaan doa.
  12. Laporan pemimpin apél kepada Pembina apél bahwa apél telah selesai.
  13. Penghormatan umum kepada Pembina apél.
  14. Pembina apél diperkenankan meninggalkan lapangan apél.
  15. Peserta dibubarkan.

Petugas apél

  1. Protokol
  2. Pemimpin upacara
  3. Petugas pembaca 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah Internasional
  4. Petugas pembaca Tribakti Palang Merah Remaja
  5. Petugas dirijen dalam menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ dan ‘Mars Palang Merah Indonesia’.

Minggu, 27 April 2014

Sejarah Palang Merah

Sejarah kepalang merahan
SEJARAH KEPALANG MERAHAN
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia.
Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.
Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.
Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkei pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.
Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.
Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu Panitia lima orang terdiri atas Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963. ''''Teks tebal
Kemanusiaan dan Kerelawanan 

Dalam berbagai kegiatan PMI komitmen terhadap kemanusiaan seperti Strategi 2010 berisi tentang memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan melalui promosi prinsip nilai kemanusiaan, penanggulangan bencana, kesiapsiagaan penanggulangan bencana, kesehatan dan perawatan di masyarakat, Deklarasi Hanoi (United for Action) berisi penanganan program pada isu-isu penanggulangan bencana, penanggulangan wabah penyakit, remaja dan manula, kemitraan dengan pemerintah, organisasi dan manajemen kapasitas sumber daya serta humas dan promosi, maupun Plan of Action merupakan keputusan dari Konferensi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di Jenewa Swiss tahun 1999.
Dalam konferensi tersebut Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrar di bidang kemanusiaan.
Hal ini sangat sejalan dengan tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Transfusi Darah. Kinerja PMI dibidang kemanusiaan dan kerelawanan mulai dari tahun 1945 sampai dengan saat ini antara lain sebagai berikut:
Membantu saat terjadi peperangan/konflik. Tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI pada masa perang kemerdekaan RI, saat pemberontakan RMS, peristiwa Aru, saat gerakan koreksi daerah melalui PRRI di Sumbar, saat Trikora di Irian Jaya, Timor Timur dengan operasi kemanusiaan di Dilli, pengungsi di Pulau Galang.
Membantu korban bencana alam. Ketika gempa terjadi di Pulau Bali (1976), membantu korban gempa bumi (6,8 skala Richter) di Kabupaten Jayawijaya, bencana Gunung Galunggung (1982), Gempa di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi (1994), gempa di Bengkulu dengan 7,9 skala Richter (1999), konflik horizontal di Poso-Sulteng dan kerusuhan di Maluku Utara (2001), korban gempa di Banggai di Sulawesi Tengah (2002) dengan 6,5 skala Richter, serta membantu korban banjir di Lhokseumawe Aceh, Gorontalo, Nias, Jawa Barat, Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, Pantai Pangandaran, dan gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Semua dilakukan jajaran PMI demi rasa kemanusiaan dan semangat kesukarelawanan yang tulus membantu para korban dengan berbagai kegiatan mulai dari pertolongan dan evakuasi, pencarian, pelayanan kesehatan dan tim medis, penyediaan dapur umum, rumah sakit lapangan, pemberian paket sembako, pakaian pantas pakai dan sebagainya.
Transfusi darah dan kesehatan. Pada tahun 1978 PMI memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertama kalinya kepada donor darah sukarela sebanyak 75 kali. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 telah diatur tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah. Keberadaan Unit Transfusi Darah PMI diakui telah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Ribuan atau bahkan jutaan orang terselamatkan jiwanya berkat pertolongan Unit Transfusi Darah PMI. Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, hampir di setiap PMI di berbagai daerah memiliki poliklinik secara lengkap guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara murah.
untuk menjaga perdamaian dunia
Basis Masyarakat
Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada saat-saat yang akan datang saat ini PMI tengah mengembangkan Program Community Based Disarter Preparedness (Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat). Program ini dimaksudkan mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan dalam mencegah serta mengurangi dampak dan risiko bencana yang terjadi di lingkungannya. Hal ini sangat penting karena masyarakat sebagai pihak yang secara langsung terkena dampak bila terjadi bencana.
Selain itu di Palang Merah Indonesia juga marak di selenggarakan pelatihan untuk Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (Community Based First Aid/ CBFA)
Pada dasarnya seluruh gerakan kepalangmerahan haruslah berbasis masyarakat, ujung tombak gerakan kepalangmerahan adalah unsur unsur kesukarelaan seperti Korps Sukarela atau KSR maupun Tenaga Sukarela atau TSR dan juga Palang Merah Remaja atau PMR dan seluruh unsur ini selalu berbasis pada ang
gota masyarakat sesuai salah satu prinsip kepalangmerahan yaitu kesemestaan

7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional
Kemanusiaan (humanity)
Kesamaan (impartiality)
Kenetralan (neutrality)
Kemandirian (independence)
Kesukarelaan (voluntary service)
Kesatuan (unity)
Kesemestaan (universality)


Hymne PMI

Palang merah Indonesia
Wujud kepedulian nyata
Nurani yang suci
Untuk membantu menolong sesama

PMI
Siaga setiap waktu
Berbakti, dan mengabdi
Bagi hidup manusia
Agar sehat sejahtera di seluruh dunia
Mars Palang Merah Indonesia

Mars PMI

Palang Merah Indonesia
Sumber kasih umat manusia
Warisan luhur, nusa dan bangsa
Wujud nyata pengayom Pancasila

Gerak juangnya keseluruh nusa
Mendarmakan bhakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci tujuan PMI
Di Persada Bunda Pertiwi

Untuk umat manusia
Di seluruh dunia
PMI menghantarkan jasa

Lagu yang pertama kali dikumandangkan tahun 1967 ini adalah ciptaan Mochtar H. S. yang adalah seorang tokoh PMI yang terkemuka waktu itu. Lagu ini juga menandai pembentukan Palang Merah Remaja (PMR) Kudus. PMR Kudus merupakan yang kedua di Indonesia setelah Bandung. Bisa dibayangkan, PMI Kudus pada masa itu adalah cabang terkemuka di Indonesia.
Mars Palang Merah Remaja

Bhakti Remaja

Palang Merah Remaja Indonesia warga Palang Merah sedunia
Berjuang berbakti penuh kasih sayang untuk rakyat semua
Bekerja dengan rela tulus ikhlas untuk yang tertimpa sengsara
Puji dan puja tidak dikejar… mengabdi tuk sesama…


Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia luhur budinya
Putra Putri Palang Merah Remaja Indonesia
Abdi rakyat sedunia mulya citanya

Jumat, 25 April 2014

Tujuan Tugas dan Fungsi Karang Taruna

Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah Organisasi  Sosial  wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas  dasar  kesadaran  dan  tanggung  jawab  sosial  dari, oleh, dan  untuk  masyarakat  terutama  generasi  muda  di  wilayah desa/kelurahan  atau  komunitas  adat  sederajat  dan  terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.
Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Berikut kutipan isi pedoman:
Tujuan
Tujuan Karang Taruna adalah :
a.  Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan  kesadaran dan  tanggung  jawab  sosial  setiap  generasi  muda  warga Karang  Taruna  dalam  mencegah,  menagkal, menanggulangi  dan  mengantisipasi  berbagai  masalah sosial.
b.  Terbentuknya  jiwa  dan  semangat  kejuangan  generasi muda  warga  Karang  Taruna  yang  Trampil  dan berkepribadian serta berpengetahuan.
c.  Tumbuhnya  potensi  dan  kemampuan  generasi  muda dalam  rangka mengembangkan  keberdayaan  warga Karang Taruna.
d.  Termotivasinya  setiap  generasi  muda  warga  Karang Taruna  untuk  mampu  menjalin  toleransi  dan  menjadi perekat  persatuan  dalam  keberagaman  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.  Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna  dalam  rangka  mewujudkan  taraf  kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
f.  Terwujudnya  Kesejahteraan  Sosial  yang  semakin meningkat  bagi  generasi  muda  di  desa/kelurahan  atau komunitas  adat  sederajat  yang  memungkinkan
pelaksanaan  fungsi  sosialnya  sebagai  manusia pembangunan  yang  mampu  mengatasi  masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
g.  Terwujudnya pembangunan  kesejahteraan  sosial generasi muda  di  desa/kelurahan  atau  komunitas  adat  sederajat yang  dilaksanakan  secara  komprehensif,  terpadu  dan
terarah  serta  berkesinambungan  oleh  Karang  Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Tugas
Setiap  Karang  Taruna  mempunyai  tugas  pokok  secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan social  terutama  yang  dihadapi  generasi  muda,  baik  yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.
Fungsi
Setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :
a.  Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
b.  Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
c.  Penyelenggara  pemberdayaan  masyarakat  terutama generasi  muda dilingkunggannya  secara  komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
d.  Penyelenggara  kegiatan  pengembangan  jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya.
e.  Penanaman  pengertian,  memupuk  dan  meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
f.  Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g.  Pemupukan  kreatifitas  generasi  muda  untuk  dapat mengembangkan  tanggung  jawab  sosial  yang  bersifat rekreatif,  kreatif,  edukatif,  ekonomis  produktif  dan
kegiatan  praktis  lainnya  dengan mendayagunakan  segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.
h.  Penyelenggara  rujukan,  pendampingan,  dan  advokasi social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i.  Penguatan  sistem  jaringan  komunikasi,  kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j.  Penyelenggara  usaha-usaha  pencegahan  permasalahan sosial yang aktual.
Dokumen unduhan:

Rabu, 23 April 2014

Contoh Proposal Karang Taruna

Pemuda Pakarti Purwojati. CONTOH PROPOSAL KARANG TARUNA

Kegiatan Pemuda Pakarti Purwojati Banyumas-YGNI
Kegiatan Pemuda Pakarti Purwojati Banyumas-YGNI
Mempostingkan Tulisan ini salah satu bentuk dari Bela Negara Pemuda Pakarti YGNI Purwojati 



Nomor             : 01/ OVEX/IX/2012                                                  Kepada :
Lampiran         : 1 ( SatuBundel                                                       Yth. Bapak Bupati 
Perihal             : Permohonan Bantuan Dana                                  Di
             Purwokerto

Asalamualaikum Wr.Wb
Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya Kepada Para Penegak Kebenaran dan Keadilan yang hakiki keselamatan serta kebahagiaan sehingga lancar dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.Aamiinn.
            Demi meningkatkan prestasi dalam bidang Olahraga Kesenian, Ekonomi dan bidang lainnya yang berdampak positif. maka kami bermaksud memohon bantuan sarana prasarana untuk Warga Karang Taruna Sehubungan dengan terbatasnya swadaya rekan-rekan generasi muda dan masyarakat Kurang daripengeluaran kebutuhan,, sedangkan kebutuhan untuk sarana prasarana tersebut kami memerlukan biaya sebesar Rp …………… (……………………………..dengan demikian sesuai Rencana Anggaran Biaya terlampir, maka untuk menutupi kekurangan yang kami butuhkan dengan ini dibuat proposal pengajuan bantuan dana.
 Demikian proposal pengajuan bantuan dana ini kami sampaikan, sudilah kiranya Bapak untuk dapat memperhatikan serta kami sampaikan banyak terima kasih.
Bilahitaufiq Wal Hidayah
Wasalamuikum Wr. Wb.
Hormat kami :
Pemohon
Karang Taruna “OVEX STAN”
Purwojati ,12 April 2014




Ketua

Sekertaris














Mengetahui :
Kepala Desa 









A.    PENDAHULUAN
           

Salah satu yang membuat kabupaten  maju yaitu tidak terlepas dari ciri khas nya, masyarakat yang suka bahu membahu dalam melakukan suatu pekerjaan atau dengan istilah lain Gotong Royong. Kemajuan Zaman yang pesat tidak terlalu berpengaruh terhadap budaya yang sudah melekat di masyarakat ,hal ini yang tentunya menjadi modal utama dalam melakukan pembangunan di daerah. Nilai-nilai luhur yang sudah mendarah daging di dalam tubuh masyarakat dan pemuda khususnya ,hendaknya terus di bina dan di tingkatkan ,yakni dengan memberikan kenyamanan hidup dan kesejateraan.
Kini pemuda kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge-Facebook, , lebih suka main  ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara. Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar dan dengan pemuda lainnya,.  Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara., Pemuda merupakan generasi penerus masa depan bangsa ini, maka sudah selayaknya para pemuda di bekali dengan kecakapan hidup yang mumpuni.
B.     LATAR BELAKANG
KarangTaruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
C.     DASAR PEMIKIRAN
Berangkat dari latar belakang di atas sudah saatnya pemuda di bekali Sarana prasarana yang memadai ,Tentunya kami sebagai pemuda karang taruna Kmp ............. ingin sekali memiliki sarana prasarana yang lengkap seperti di daerah lain, namun keterbatasan dalam segi pendanaan sangat menghambat kami untuk berprestasi di masa yang akan mendatang, dan membangun lingkungan, maka dari  itu kami memerlukan dukungan yang sangat besar dari pemerintah  khususnya dukungan materil untuk memfasilitasi sarana prasarana tersebut. aminn
D.    PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
              1. Terbatasnya anggaran dusun
                    2. Swadaya masyarakat yang kurang memadai
E.     MOTTO
·         TERAMPIL,AKTIF, BERKARYA, BERPRESTASI DAN MANDIRI
F.      VISI DAN MISI

Visi
Menjadikan warga karang taruna yang mampu memberikan kasejahtraan bagi masyarakat,  dan membangun karakteristik pemuda menjadi lebih berkualitas di segala bidang. Baik olahraga kesenian, ekonomi dan bidang lainnya yang berdampak positif.
Misi
1. Mengajak, mendukung dan mendidik generasi muda dalam pengembangan profesi, potensi, bakat dan keterampilan.
2. Bekerja sama dengan Departement sosial, LSM dan Institusi –institusi yang lain untuk membantu :
·         Mengurangi Pengangguran dengan cara mengadakan platihan keterampilan berwira usaha
·         Mengurangi kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba,perjudian dan bentuk perbuatan negative lainnya melalui pelatihan kepemimpian, moral dan pengajian rutin.

G.    TUJUAN      
1.      Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan  kesadaran dan  tanggung  jawab  sosial  setiap  generasi  muda  warga Karang  Taruna  dalam  mencegah,  menagkal,menanggulangi  dan  mengantisipasi  berbagai  masalah sosial.
2.      Terbentuknya  jiwa  dan  semangat  kejuangan  generasi muda  warga  Karang  Taruna  yang  Trampil  dan berkepribadian serta berpengetahuan.
3.      Tumbuhnya  potensi  dan  kemampuan  generasi  muda dalam  rangka mengembangkan  keberdayaan  warga Karang Taruna
.

H.    MANFAAT KEGIATAN
1.      Animasi Sosial (Social Animation), yakni kemampuan Karang Taruna sebagai agen perubah (pemberdaya masyarakat untuk membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme masyarakat, termasuk mengaktifkan, menstimulasi dan mengembangkan motivasi warga untuk bertindak).
2.      Mediasi dan Negosiasi (Mediation and Negotiation), yakni kemampuan Karang Taruna sebagai pemberdaya masyarakat untuk menjalankan fungsi mediasi guna menghubungkan kelompok-kelompok yang sedang berkonflik agar tercapai sinergi dalam komunitas tersebut.
3.      Membentuk Konsensus (Builiding Consensus), yakni mengembangkan setiap upaya untuk ”melawan” pendekatan konflik yang seringkali bersifat taken for granted pada beragam interaksi politik ekonomi dan sosial di masyarakat.
4.      Fasilitasi Kelompok (Group Facilitation), yakni kemampuan memfasilitasi kelompok-kelompok warga masyarakat agar mau bertindak konstruktif dan bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraannya secara lebih utuh, bukan sekedar membangun satu atau dua kelompok saja.
5.      Mengorganisir (Organizing), yakni kemampuan untuk berpikir dan melakukan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, hal yang tidak perlu dilakukan sendiri, dan memastikan bahwa semua mungkin diwujudkan.
I.       RENCANA KEGIATAN
Melengkapi sarana dan prasarana Karang Taruna yang selama ini kami belum memiliki secara lengkap dan memadai .
J.       LOKASI
Lokasi kegiatan terletak :
·       ...................
K.    SUSUNAN KEPENGURUSAN

Pelindung                                            
Pembina                                              

Ketua                                                  
Sekretaris                                            
Bendahara                                           :
                                                            :
 Seksie-seksie :

Seksie Olahraga                                  
Seksie Peralatan                                  : 

Seksie Rohani                                     : 
Seksie keamanan                                 : 
Seksie Kebersihan                               : 
Seksie Dana Usaha                             : 
Seksie Lingkungan Hidup                  :
Seksie Humas Dan Kemitraan            
Seksie Kelompok Usaha                     : 
Pembantu Umum                                : 



L.     ALOKASI ANGGARAN
NO
URAIAN
ALOKASI DANA
Satuan
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
A.    ADMINISTRASI
1
Net Book / Laptop Axxio CD
Bh
1
6.500.000
6.500.000
2
Printer Canon Mp 190
BH
1
1.250.000
1.250.000
3
Flash Disk 4 GB
BH
2
200.000
400.000
4
Kertas HVS A4
RIM
4
100.000
400.000
5
Kertas HVS F4
RIM
4
100.000
400.000
6
Pensil HB 2B
PAK
2
60.000
120.000
7
Pengaris
PAK
1
30.000
30.000
8
Buku Catatan
BH
12
120.000
1.440.000
9
Stop Map
PAK
2
60.000
120.000
10
Amplop
PAK
10
60.000
600.000
11
Tintah Catridge Rainbow
PAK
10
50.000
500.000
B.      KELENGKAPAN SEPAK  BOLA
1
Kaos Team
SET
15
70,000
1,050,000
2
Bola
BH
2
150,000
300,000
3
Bendera Team
SET
3
45,000
135,000
4
Sepatu
SET
13
150,000
1,950,000
5
Kaos Kaki
SET
13
30,000
390,000
6
Deker
SET
26 
15,000
390,000
C.    KELENGKAPAN VOLLY BALL
1
Kaos Team
SET
10
70,000
700,000
2
Bola
BH
2
150, 000
300,000
3
Net
SET
2
120,000
240,000
D.     KELENGKAPAN HAJATAN
1
Kaos Parkir
SET
5
70,000
350,000
2
Kartu Parkir
BH
100
5,000
500,000
3
Priwit
BH
5,000
10,000
4
Dekorasi
SET
1
200,000
200,000
5
Ampli
BH
1
200,000
200,000
6
Toa
Bh
1
200,000
200,000
7
Mix
Bh
1
100,000
100,000
TOTAL (A s/d D )


PEMASUKAN BIAYA SARANA PRASA
NO
PEMASUKAN
JUMLAH (Rp)
1
Iuran Karang Taruna
200,000
2
Masyarakat (Warga)
150,000
3
Dusun
50,000
TOTAL
400,000



KEKURANGAN ANGGARAN

Pengeluaran               = Rp.
Pemasukan                Rp. 400,000.-
Total Kekurangan    = Rp.
TERBILANG “…………………………………………..


.M.  TARGET KINERJA
-Terciptanya reaktualisasi potensi.
-Terwujudnya suatu sarana prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan-kegiatan warga karang taru

N.  PENUTUP
            Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan bapak kami mohon kiranya untuk berkenan memberikan bantuan sehingga apa yang selama ini kami harapkan dapat sebagai mana yang direncanakan. Amiinn
 ... ,12 september 2012

Ketua

Sekertaris







Kepala Desa 

Kepala Dusun 

      



AGEN PENDAFTARAN KULIAH S1 DAN S2 MUDAH DAN MURAH SERTA JASA KONSULTASI DAN KETIK SKRIPSI TESIS DAN LAPORAN PKL SISWA HUB SIMBAH WURI http://raraswurimiswandaru.blogspot.com
Ingin widget ini?